Teruntuk Dirimu yang Pernah Membuat Hari-Hari Ku Indah dan Bahagia

Lama nian sudah tak ada kabar kamu. Apakah kamu baik-baik saja disana? Bagaimana kabar ibu dan keluargamu yang lainnya? Aku harap mereka semua baik-baik saja khususnya kamu. Sebenarnya aku menulis surat ini, karena tiba-tiba kenangan tentang kamu menyambangu sanubariku.

Waktu memang berputar begitu cepat, tak terasa sudah empat bulan kita tak saling memberi kabar. Itu juga atas kemauan kamu bukan? Bukan kah kamu yang meminta untuk tidak saling komunikasi lagi?. Seperti yang kamu mau, aku melakukan semua permintaanmu itu meski sangat berat.


Ah, aku hampir lupa sosok rupamu dan kebiasaanmu. Pertemuan kita memang singkat, di sebuah halte kecil di kota yang mendapat julukan kota tersenyum itu. Aku dan temanku menunggumu untuk sekedar menikmati posong dan berakhir menjadi sebagai kekasih.

Baca Juga : 
Hey, kamu yang kadang nekat berbuat gila. Masih ingatkah kamu kekonyolan kekonyolan kamu selama kita ngetrip bareng di Magelang. Kamu rela bolos kerja hanya untuk menemaniku, dan mengobrol hanya sekedar untuk tahu keperibadian masing-masing.

Dan akhirnya, kamu memutuskan pergi setelah pertengkaran hebat yang melanda kita. Aku tahu kamu pasti akan pergi tanpa kembali lagi. Dan aku juga tahu, kamu akan mengganti semua media sosialmu dan memulai hidup dari Nol lagi.

Satu hal yang harus kamu tahu, aku harap kamu bahagia tanpa aku dan maaf telah membuat hatimu terluka.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Teruntuk Dirimu yang Pernah Membuat Hari-Hari Ku Indah dan Bahagia"